-->


Iklan

newiklan

Amerika Pindahkan Kedutaan Besar Ke Kota Suci Ummat Islam Alquds

Sabtu, 24 Februari 2018, Februari 24, 2018 Wita Last Updated 2018-02-24T01:39:26Z

Reuters
Ammar Awad/Reuters

Departemeen Luar Negeri AS mengatakan  kedutaan besar AS akan dipindahkan ke kota suci Yerusalem (Alquds) yang dibuka pada bulan Mei 2018, bertepatan dengan ulang tahun ke 70 deklarasi kemerdekaan Israel.

Departemen luar negeri menyebut langkah tersebut sebagai "langkah bersejarah" dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat.

Pengumuman pemindahan kedutaan dilakukan lebih cepat dari yang diperkirakan. Wakil Presiden AS Mike Pence pada akhir Januari mengatakan bahwa kedutaan besar kontroversial itu akan dibuka pada 2019.

Keputusan AS untuk memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem memicu demonstrasi mematikan di Palestina dan demonstrasi solidaritas di seluruh dunia.

Bagi warga Palestina, 15 Mei menandai Hari Nakba, atau "malapetaka", Nakba adalah hari peringatan tahunan untuk pengusiran bangsa Palestina yang mendorong terbentuknya Israel 1948.

Antara tahun 1947 hingga 1949, setidaknya 750.000 warga Palestina
dari populasi 1,9 juta, terusir dari atau meninggalkan rumah mereka di Palestina.

Seorang pejabat senior Palestina mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pengumuman tersebut adalah "sebuah provokasi untuk bangsa Arab" dan "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional".

Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina, mengatakan bahwa akibatnya akan menjadi "penghancuran opsi dua negara".

Katz, menteri intelijen Israel, mengucapkan terima kasih kepada Trump atas pengumuman tersebut.

"Tidak ada hadiah yang lebih besar dari itu! Langkah yang paling tepat dan benar Terima kasih kawan!" Katz mengatakan dalam sebuah tweet.

Lokasi kedutaan
Dilansir dari Washington, DC, Rosiland Jordan, Al Jazeera mengatakan bahwa masih belum jelas dimana kedutaan baru akan berada.

"Saya diberitahu bahwa duta besar, David Friedman, dan juga beberapa pembantu, akan bertugas di gedung umum konsulat saat ini di lingkungan Arnona di Yerusalem.

"Staf tambahan akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem dari waktu ke waktu, tapi masih ada masalah untuk menemukan lokasi membangun kedutaan permanen."

Berbicara kepada Al Jazeera dari Ramallah, Mustafa Barghouti, mantan menteri informasi Palestina, mengatakan bahwa keputusan tersebut berarti "menambahkan penghinaan terhadap Palestina".

"Ketika mereka ingin memindahkan kedutaan persis pada hari ulang tahun yang terburuk dalam sejarah bangsa Palestina, ulang tahun bukan tentang pendirian Israel tapi pembersihan etnis rakyat Palestina dan penciptaan sistem diskriminasi rasial dan apartheid. Ini merupakan provokasi yang sangat serius bagi pihak Palestina, "katanya.


SOURCE: AL JAZEERA ARABI



Komentar

Tampilkan

Liputan9

Liputan9