-->


Iklan

newiklan

Survei Median, Lampu Kuning Elektabilitas Jokowi

Jumat, 23 Februari 2018, Februari 23, 2018 Wita Last Updated 2018-02-23T14:28:29Z


Elektabilitas Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami penurunan.

Di sisi lain, elektabilitas tokoh alternatif mengalami peningkatan. Hal ini tergambar dari survei Median yang dilakukan pada 1-9 Februari 2018.

Responden yang memilih Jokowi jika pemilihan presiden digelar saat ini sebesar 35,0 persen. Angka ini turun dibandingkan survei pada Oktober 2017, yakni Jokowi dipilih 36,2 responden.

Sementara responden yang memilih Prabowo sebesar 21,2 persen. Angka ini juga turun dibandingkan survei Oktober 2017 di mana elektabilitas Prabowo 36,2 persen

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, dalam penurunan elektabilitas tersebut, Jokowi tidak perlu sampai menggandeng cawapres dari basis Islam untuk menaikkan elektabilitas. Menurutnya, elektabilitas Jokowi akan melonjak jika masyarakat merasa sejahtera seiring dengan adanya kebijakan yang menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi.

"Sebenarnya tidak harus cawapres dari basis Islam. Tapi ini masalah kebijakannya. Kalau kebijakan ekonominya bisa dibenahi, kemudian tema keberpihakan terhadap pemilih ini juga dibenahi, maka Jokowi bisa pilih enggak peduli siapapun cawapresnya. Jadi enggak harus dari partai Islam menurut saya," kata dia di Cikini, Jakarta, Kamis (22/2).

Rico mengungkapkan, yang terpenting yaitu kebijakan yang mampu menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat. Jokowi juga harus berupaya merebut hati para pemilih kelas menengah ke atas karena mereka melek informasi dan menginginkan kinerja yang riil.

"Jadi hal-hal begini tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara simbolik, enggak bisa. Harus riil, substantif, kalau bisa diselesaikan, maka pasti suaranya naik" tegas alumni UI tersebut
Komentar

Tampilkan

Liputan9

Liputan9