IGI Dorong Penerapan Sekolah Ramah Anak, Inikata Ketua IGI Sulsel
MAKASSAR,--Fenomena maraknya kekerasan yang terjadi di negera ini membutuhkan langkah yang simultan dalam mengurangi terjadinya kekerasan.
Baik itu kekerasan yang terjadi antara kelompok dengan kelompok, kekerasan dalam keluarga, kekerasan anak, kekerasan dalam dunia pendidikan, baik itu yang dilakukan guru terhadap anak maupun sebaliknya anak kepada guru, bahkan orang tua kepada anak begitu pula sebaliknya serta dilingkungan pemukiman terjadi kekerasan.
Untuk menekan terjadinya berbagai kekerasan tersebut IGI Sulsel mendukung penerapan Sekolah Ramah Anak dilingkungan sekolah, karena budaya ramah anak tentu bisa menekan terjadinya berbagai kekerasan yang terjadi, tapi tentu dengan dukungan semua pihak termasuk lingkungan keluarga dan memang harus dimulai dari rumah tangga sebelum kelingkungan sekolah.
Hal itu, diungkapkan ketua wilayah IGI Sulsel Abdul Wahid Nara kepada media bahwa untuk mengurangi fenomena kekerasan yang terjadi perlu disekolah menerapkan sekolah ramah anak.
Wahid Nara yang juga mantan presiden BEM UNM ini menilai menciptakan iklim disekolah yang ramah anak tentu menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan, sekolah menjadi rumah kedua bagi anak dan akan memberikan kesejukan hati terhadap anak didik, dan tentu berimbas meningkatnya potensi dan menumbuhkan karakter baik pada anak. Keteladanan guru di lingkungan sekolah, menjadi utama untuk mendukung terwujudnya Sekolah Ramah Anak.
Menghadirkan ramah anak dalam lingkungan keluarga juga akan menyejukkan suasana dalam rumah tangga dan otomatis berimbas dalam lingkungan masyarakat.
Berbagai kekerasan yang terjadi mesti dimulai dengan menciptakan iklim yang ramah terhadap anak sehingga ini membudaya, "sekolah kita mesti dorong untuk memprogramkan ramah anak" jelas Wahid Nara yang juga mantan ketua KNPI Pinrang ini. (Whn/Rlis)
