-->


Iklan

newiklan

Ronny Pattinasarany, Bek Tangguh Dari Makassar

Sabtu, 24 Februari 2018, Februari 24, 2018 Wita Last Updated 2018-02-27T07:53:04Z
Ronny Pattinasarani bernomor punngung Lima saat membela Timnas Indonesia. Credit foto www.pssi.org
69 tahun yang lalu, legenda sepak bola Indonesia asal Makassar Ronny Pattinasarany lahir. Ronny adalah mantan kapten Timnas Indonesia pada era 1970 hingga 1980-an. Setelah memutuskan pensiun sebaga pemain, Ronny kemudian melanjutkan kariernya di dunia kepelatihan.

Ronald Hermanus Pattinasarany atau lebih dikenal dengan nama Ronny Pattinasarany lahir di Makassar, 9 Februari 1949 dan meninggal di Jakarta 19 September 2008 pada umur 59 tahun akibat kanker hati yang dideritanya.
Ronny Pattinasarany berpostur meragukan, tak terlihat cocok bermain sebagai seorang bek apabila dilihat secara sekilas. 

Namun, jika lawan-lawannya juga mempunyai pendapat seperti itu saat pertama kali melihatnya, ia bisa saja akan segera menemui hari yang buruk. Pasalnya, sangat berbeda dengan postur tubuhnya yang terlihat ringkih, Ronny adalah seorang bek yang lugas, tangguh, dan nyaris tak pernah meleset dalam melakukan sebuah perhitungan.

Dilansir dari www.fourfourtwo.com, Ronny tercatat sebagai satu dari sepuluh Bek Tengah terbaik yg pernah memperkuat Timnas Indonesia, Berkat bakatnya itu Ronny hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa menembus tim senior PSM Makassar. 

Sejakak saat itu, hingga tahun 1976 lalu, tempat Ronny di jantung pertahanan PSM Makassar nyaris tak tergantikan. Sayangnya, ia tak mampu memberikan apa-apa saat bermain untuk tim asal tanah kelahirannya tersebut. Meski begitu, Ronny berhasil menutup kariernya di PSM dengan gelar olahragawan terbaik Indonesia tahun 1976.

Menariknya, Ronny justru berhasil meraih kesuksesan setelah pindah dari PSM. Di Galatama edisi pertama, bermain dengan seragam Warna Agung, Ronny berhasil mempersembahkan gelar juara. Setelah itu, ia menjalani debutnya bersama timnas Indonesia dalam gelaran SEA Games 1979. Dan setelah gelaran SEA Games 1979 tersebut, ia didaulat menjadi kapten timnas Indonesia.


Komentar

Tampilkan

Liputan9

Liputan9