-->


Iklan

newiklan

Berikut Isu Negatif 4 Kontestan Pilgub Sulsel, Fakta Atau Hoax

Selasa, 13 Maret 2018, Maret 13, 2018 Wita Last Updated 2018-03-13T04:27:14Z


Nettizen Cukup kritis menilai profil masa lalu para kandidat yang Akan bertarung dalam Pilgub Sulsel. Mulai dar Black Campaign hingga Aksi negative campaign

Menurut pengamat politik Rhedald Kasali, Black Campaign Aksi terlarang dalam demokrasi karena tidak dibangun dengan basis data yang jelas hanya desas desus. Sementara negative campaign halal dalam demokrasi selama ada bukti faktual yang dapat diverifikasi

Berikut Fakta profil Negatif para kontestan Pilgub Sulsel dilansir dari media social dan media online:

NH- Azis
Kandidat ini termasuk salah satu kandidat yang banyak disoroti nettizen terkait masa lalu Nurdin Halid. Mantan ketua PSSI ini tercatat kasus penyelundupan gula impor ilega penyimpanan penggunaan dana Bulog sebesar Rp 169 miliar, tapi dibebaskan dari tuntutan penjara 20 tahun dan denda Rp 30 juta oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Sementara Azis bisa dikata hampir tak ada isu negatif, kecuali beberapa nettizen mempermasalahkan soal kinerja di DPD selama tiga priode

AGUS-TBL

Kedua pasangan ini sepi dari gunjingan isu-isu netatif, kedua pasangan ini dikenal bersih, adapun isi bansos yang menyebut nama Agus sampai saat ini tidak terbukti.

Bisa jadi sepinya serangan negatif yang dialamatkan ke Agus karena posisi dalam berbagai survei pasangan ini mentok diangka 8 persen

NA-ASS

Nurdin Abdullah disorot mulai dari isu smelter, rumah sakit, hingga kebun Apel yang tidak terealisasi sepert seperti yang dijanjika dahulu. Gaya kampanye yang mengunakan helikopter menurut pengamat politik, Azwar Hasan mencederai pendidikan politik

Mantan bupati Bantaeng ini juga dianggap oleh nettizen tidak komitmen meninggalkan TBL. Padahal keduanya telah mengikat perjanjian untuk terus bersama di Pilgub Sulsel

Wakil NA dianggap belum berpengalaman, hanya memikiki pengalaman organisaai di OSIS dan organisasi mahasiswa.

IYL-CAKKA

Adik Syahrul ini dianggap sebagai penerus dominasi kekuasaan Yasin Limpo di Sulsel. Isu politik dinasti dihembuskan tidak lagi relevan karena MK sudah memutuskan secara final.

Ijazah palsu juga dihembuskan nettizen, bahkan salah satu pasangan melapor ke panwas terkait ijazah Palsu. Namun semua informasi itu sumir diklasifikasi sebagai hoax dengan penetapan pasangan nomor 4 ini oleh KPU.

Cakka sebagai Wakil tak terdengar isu negatif di social media.



Komentar

Tampilkan